Langsung ke konten utama

PMII DAN PERKEMBANGAN DIGITALISASI

PMII DAN PERKEMBANGAN DIGITALISASI

Pada tahun ini 2024 PMII genap berusia 64 tahun, dan selama perjalanan 64 tahun ini PMII telah melewati berbagai fase dalam perkembangannya, baik dinamika yang timbul di luar atau di dalamnya hingga persoalan bagaimana mewujudkan tujuan atau orientasi organisasi ini berdiri. Pada saat ini PMII berdiri di era digitalisasi teknologi dan pengetahuan yang sedang berkembang dengan pesat. Sehingga berbagai sektor dan lini sekarang sangat mudah untuk di akses.

Dengan adanya perkembangan digitalisasi tentunya sangat mempermudah orang di segala lini dalam menjalankan aktifitasnya, dengan demikian efektivitas dan keeefisiensian kinerja semakin bertambah, hal ini bedampak pada segala aspek kehidupan masyarakat termasuk mahasiswa yang sudah mulai terbuai akan kenyamanan dan kemudahan, sehingga sifat yang ditimbulkannya di dominasi dengan rasa bermalas malasan dalam segala aspek kehidupannya. mahsiswa sekarang cenderung lebih memilih sesuatu yang serba instan, sehingga berdampak pada faktor faktor lain di kehidupannya bahkan lebih merujuk kepada transaksional. Tak luput didalamnya warga dan kader PMII pun ikut merasakan arus perkembangan ini, banyak kemudian warga dan kader pmii menginginkan segala aspek dalam kehidupannya tegapai dengan instan. Hal ini tidak bisa di pandang sebelah mata oleh para orang yang  berperan di dalamnnya, melainkan harus benar benar ada pengawalan dari berbagai sisi di dalamnya.

Pembaharuan pembaharuan gerakan peru di lakukan oleh pmii supaya tidak tergerus oleh globalisasi saat ini, PMII harus bisa ebih adaptif dalam merespon hal ini karena jika tidak di imbangi dengan gerakan gerakan efektif bukan tidak mungkin dalam jangka waktu dekat PMII akan tergerus oleh zaman. Pembaharua disini bukan hanya berarti  menciptakan suatu hal baru lalu meninggalkan atau membuang hal hal lama, akan tetapi yang di maskud adalah membersamai kedua hal tersebut. Dengan mengkolaborasikan gerakan lama dengan digitalisasi, yang saya yakin akan membuahkan hal yang manis kedepannya.

Maka untuk menjawab tantangan  zaman , dimana dunia sudah sangat dinamis, serta kebutuhan mahasiswa pun bergaman seiring ketatnya dunia persaingan, maka dari itu anggota pmii harus melakukan pembaharuan pembaharuan gerakan di tubuh organisasi. Menciptakan tema tema yang baru dan cara sudut pandang yang baru juga dalam melihat suatu isu yang berkembang di tengah tengah masyarakat. sebuah gerakan yang berbeda melalui diskusi diskusi, terkait wawasan dan wacana yang adaptif mulai dari pengurus rayon hingga pengurus besar harus senantiasa di masifkan. Sehingga nantinya bisa melahirkan produk atau  karya baik dari bidang sosial , keagamaan, saintek hingga aspek aspek lainya yang mampu menjawab perkembangan era saat ini. Jawaban jawaban tersebut bisa berupa tulisan jurnal, artikel, buku, hingga gerakan gerakan sosial dan konten edukatif didalamnya yang memanfaat kan media sosial sebagai wadah gerakanya. Namun hal yang paling penting dari sebuah gerakan adalah  berkelanjutan, sehingga pembaharuan pembaharuan  gerakan di tubuh pmii tidak hanya baru dalam kegiatan organisasi, namun dalam gerakan gerakan baru ini lah yang mampu menjawab semua kebutuhan mahasiswa serta adaptif dalam mengikuti perkembangan zaman saat ini. 


_Penulis : Sahabat Achmad Mido Sholeh

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Melawan Stagnansi : Bagaimana Pemikiran Kritis Membantu Mahasiswa Menghadapi Tantangan Global

 Di era globalisasi yang serba cepat, mahasiswa menghadapi berbagai tantangan yang kompleks dan dinamis. Stagnasi—ketidakmampuan untuk berkembang atau beradaptasi—bisa menjadi penghalang besar bagi mereka dalam meraih kesuksesan. Salah satu alat yang sangat berguna untuk melawan stagnasi adalah pemikiran kritis. Artikel ini akan membahas bagaimana pemikiran kritis dapat membantu mahasiswa menghadapi dan mengatasi tantangan global yang mereka hadapi.  Apa Itu Pemikiran Kritis? Pemikiran kritis adalah kemampuan untuk menganalisis dan mengevaluasi informasi secara objektif dan rasional, serta membuat keputusan yang didasarkan pada pertimbangan yang matang. Ini melibatkan kemampuan untuk melihat masalah dari berbagai sudut pandang, menilai argumen, dan membuat kesimpulan yang logis. Pemikiran Kritis sebagai Alat untuk Mengatasi Stagnasi 1. Adaptasi Terhadap Perubahan: Dunia global saat ini berubah dengan sangat cepat. Teknologi baru, perubahan ekonomi, dan dinamika sosial yang ter...

PMII SEBAGAI PENYEIMBANG KEKUASAAN

  Implementasi Nilai, Prinsip, dan Ajaran Organisasi  Internasionalisasi atau globalizing PMII adalah wujud implementasi dari prinsip, nilai, dan ajaran organisasi itu sendiri. Paham dan ajaran Ahlusunnah wal Jamaah atau Aswaja tidak cukup hanya dimaknai sebagai pedoman dalam ritus sakral semata. Lebih dari itu, Aswaja harus dijadikan sebagai metode berpikir keagamaan yang lebih terbuka, adaptif, toleran, mencakup semua aspek kehidupan manusia, dan tidak terbatas sekat ruang dan waktu. Lainnya, Nilai Dasar Pergerakan atau NDP PMII sebagai kalimatun sawa (tali pengikat) mengajarkan bahwa penting untuk menjaga hubungan baik antarsesama manusia atau hablum minannas. Sudah seharusnya bahwa kita sadar akan kelebihan kekurangan sebagai manusia sehingga harus saling menghormati, tolong-menolong, dan bekerja sama untuk mewujudkan tatanan kehidupan bersama. Paham tersebut menekankan bahwa tidak ada lagi superioritas, dominasi, dan subversi antarmanusia di dunia, yang ada hanya persamaa...

Yayasan Sabar Dirin Husodo dan PMII Rayon KPI Bersinergi Membangun Mushola di Banjarrejo.

Media Movement  - Pembangunan mushola baru yang berlokasi didusun Cempaka, Desa Banjarrejo 38b kini memasuki tahap pembangunan fisik setelah dilaksanakan peletakan batu pertama pada 06 November 2024 lalu. Mushola yang diperkirakan akan selesai masa pembangunan nya pada akhir Januari 2025 ini, diharapkan dapat menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial bagi warga setempat. Pembangunan mushola ini digagas oleh Yayasan Sabar Dirin Husodo bersama Pengurus PMII Rayon Komunikasi dan Penyiaran Islam (PR-KPI). Dalam sambutanya pada musyawarah yayasan bersama warga desa, Ketua Yayasan Sabar Dirin Husodo, Bapak Sudirin, M. Pd menyampaikan bahwa mushola ini akan memiliki fasilitas yang tidak hanya untuk ibadah, tetapi juga untuk kegiatan sosial, kemahasiwaan, pelatihan keterampilan, serta kegiatan-kegiatan pendidikan agama lain nya.  "Mushola ini dibangun atas upaya yang dilakukan yayasan untuk membangun rumahnya Allah. Dibangun dilingkungan masyarakat dusun Cempaka desa Banjarrejo, mus...