Langsung ke konten utama

Yayasan Sabar Dirin Husodo dan PMII Rayon KPI Bersinergi Membangun Mushola di Banjarrejo.



Media Movement 
- Pembangunan mushola baru yang berlokasi didusun Cempaka, Desa Banjarrejo 38b kini memasuki tahap pembangunan fisik setelah dilaksanakan peletakan batu pertama pada 06 November 2024 lalu. Mushola yang diperkirakan akan selesai masa pembangunan nya pada akhir Januari 2025 ini, diharapkan dapat menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial bagi warga setempat.

Pembangunan mushola ini digagas oleh Yayasan Sabar Dirin Husodo bersama Pengurus PMII Rayon Komunikasi dan Penyiaran Islam (PR-KPI). Dalam sambutanya pada musyawarah yayasan bersama warga desa, Ketua Yayasan Sabar Dirin Husodo, Bapak Sudirin, M. Pd menyampaikan bahwa mushola ini akan memiliki fasilitas yang tidak hanya untuk ibadah, tetapi juga untuk kegiatan sosial, kemahasiwaan, pelatihan keterampilan, serta kegiatan-kegiatan pendidikan agama lain nya. 

"Mushola ini dibangun atas upaya yang dilakukan yayasan untuk membangun rumahnya Allah. Dibangun dilingkungan masyarakat dusun Cempaka desa Banjarrejo, mushola ini dapat digunakan oleh umum, artinya dapat digunakan oleh masyarakat sekitar. Saya harap mushola ini bisa menjadi wadahntuk kegiatan-kegiatan keagaman serta sosial. Terkhusus berdampingan dengan banyaknya mahasiswa dan pemuda yang tinggal di wilayah mushola. Mushola tersebut nantinya bisa menjadi tempat untuk kegiatan sosial, kemahasiswaan dan tentunya kegiatan keagamaan." Ujarnya. 

Ketua Rayon PMII Komunikasi dan Penyiaran Islam (PR-KPI), Achmad Mido Sholeh juga turut senang dengan pembangunan mushola tersebut.

"Ya Alhamdulillah, dengan adanya pembangunan mushola di sekitar sini dapat memudahkan warga untuk beribadah terutama sholat 5 waktu, mengingat di lingkungan sekitar sini jauh dari akses tempat beribadah baik masjid ataupun mushola umum. Ini juga menjadi kabar baik bagi kami warga dan kader PMII terkhusus, PMII Rayon KPI. Karena dengan di bangunya mushola yang tempatnya tepat di belakang sekretariat kami, dapat menjadi daya tunjang terhadap akses spiritual kami juga. Dimana rencananya kami akan membentuk tempat belajar atau TPQ di mushola ini untuk anak-anak di lingkungan sekitar, supaya hadirnya kami di tengah-tengah masyarakat dapat memberikan manfaat." Tuturnya

"Tentunya hadirnya mushola ini tidak semata mata hanya menjadi tempat untuk sholat 5 waktu, nanti kami akan memaksimalkan mushola ini sebagai sentrum kegiatan-kegiatan religius atau spiritual, yang nanti selain sasaranya adalah anggota dan kawan-kawan mahasiswa yang lain, kami juga akan melibatkan masyarakat sekitar dalam kegiatan-kegiatan yang akan berlangsung nantinya". Tegasnya.

Pembangunan mushola ini didanai oleh donasi dari masyarakat sekitar dan juga keluarga besar PMII Rayon KPI beserta donatur utama dari  organisasi Kaaf Humanitarian (Bahrain).

Dengan adanya mushola baru ini, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan spiritual dan sosial masyarakat, sekaligus memberikan dampak positif atas program-program yang telah dibangun oleh pihak Yayasan Sabar Dirin Husodo dan PMII Rayon KPI Komisariat Jurai Siwo Metro. 


Oleh: Suta Mayong

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Melawan Stagnansi : Bagaimana Pemikiran Kritis Membantu Mahasiswa Menghadapi Tantangan Global

 Di era globalisasi yang serba cepat, mahasiswa menghadapi berbagai tantangan yang kompleks dan dinamis. Stagnasi—ketidakmampuan untuk berkembang atau beradaptasi—bisa menjadi penghalang besar bagi mereka dalam meraih kesuksesan. Salah satu alat yang sangat berguna untuk melawan stagnasi adalah pemikiran kritis. Artikel ini akan membahas bagaimana pemikiran kritis dapat membantu mahasiswa menghadapi dan mengatasi tantangan global yang mereka hadapi.  Apa Itu Pemikiran Kritis? Pemikiran kritis adalah kemampuan untuk menganalisis dan mengevaluasi informasi secara objektif dan rasional, serta membuat keputusan yang didasarkan pada pertimbangan yang matang. Ini melibatkan kemampuan untuk melihat masalah dari berbagai sudut pandang, menilai argumen, dan membuat kesimpulan yang logis. Pemikiran Kritis sebagai Alat untuk Mengatasi Stagnasi 1. Adaptasi Terhadap Perubahan: Dunia global saat ini berubah dengan sangat cepat. Teknologi baru, perubahan ekonomi, dan dinamika sosial yang ter...

PMII SEBAGAI PENYEIMBANG KEKUASAAN

  Implementasi Nilai, Prinsip, dan Ajaran Organisasi  Internasionalisasi atau globalizing PMII adalah wujud implementasi dari prinsip, nilai, dan ajaran organisasi itu sendiri. Paham dan ajaran Ahlusunnah wal Jamaah atau Aswaja tidak cukup hanya dimaknai sebagai pedoman dalam ritus sakral semata. Lebih dari itu, Aswaja harus dijadikan sebagai metode berpikir keagamaan yang lebih terbuka, adaptif, toleran, mencakup semua aspek kehidupan manusia, dan tidak terbatas sekat ruang dan waktu. Lainnya, Nilai Dasar Pergerakan atau NDP PMII sebagai kalimatun sawa (tali pengikat) mengajarkan bahwa penting untuk menjaga hubungan baik antarsesama manusia atau hablum minannas. Sudah seharusnya bahwa kita sadar akan kelebihan kekurangan sebagai manusia sehingga harus saling menghormati, tolong-menolong, dan bekerja sama untuk mewujudkan tatanan kehidupan bersama. Paham tersebut menekankan bahwa tidak ada lagi superioritas, dominasi, dan subversi antarmanusia di dunia, yang ada hanya persamaa...