Langsung ke konten utama

Apakah penting ruang literasi bagi mahasiswa?

Literasi adalah istilah umum yang merujuk kepada seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga, literasi tidak bisa dilepaskan dari kemampuan berbahasa.

Penggiat literasi di ranah mahasiswa pada saat ini bisa saya katakan sangat minim,ada beberapa hal yang mempengaruhi merosot nya minat membaca, ruang literasi,tentu saja hegemoni-hegemoni yang sering mendominasi kejiwaannya,secara tidak sadar semakin tergerus kedalam zona yang membuat dirinya sulit berkembang.

Di sela sela kehidupan yang kita jalani selama menjadi mahasiswa,sering terdengar bahasa literasi,yang dimana kita sering di kenali literasi ada sebuah ruang untuk mengembangkan potensi cara beretorika yang baik,dan berdialektika secara sistematis sehingga literasi terasa berharga karena manfaat ketika kita meninggalkan ruang literasi memiliki banyak pemahaman-pemahaman baru yang di dapat. Secara sederhana literasi adalah pertukan ide untuk memecahkan sebuah permasalahan sehingga ending setiap literasi adalah transformasi pemahaman.

Kenapa mahasiswa sangat perlu ruang literasi? Selain pembelajaran di ruang akademik mahasiswa harus memperkaya pengetahuan sehingga dapat menjawab atas identitas diri yang dimana mahasiswa sebagai insan intelektual, kita tau dengan kemandirian yang kita miliki kita paham pengembangan potensi yang harus di lakukan guna sisi kebermanfaatan nantinya di ruang sosial.

Harapan diri saya selalu ikhtiar melawan belenggu ini, tetap berdiri konsisten melakukan perlawanan melalui tulisan-tulisan yang harapannya mampu menggerakkan hati dan pikiran siapapun yang membacanya,karena terdorong tanggung jawab sebagai insan sosial.


Salam persahabatan


Penulis; ihya ulumudin








Refrensi


https://id.m.wikipedia.org/wiki/Literasi





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yayasan Sabar Dirin Husodo dan PMII Rayon KPI Bersinergi Membangun Mushola di Banjarrejo.

Media Movement  - Pembangunan mushola baru yang berlokasi didusun Cempaka, Desa Banjarrejo 38b kini memasuki tahap pembangunan fisik setelah dilaksanakan peletakan batu pertama pada 06 November 2024 lalu. Mushola yang diperkirakan akan selesai masa pembangunan nya pada akhir Januari 2025 ini, diharapkan dapat menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial bagi warga setempat. Pembangunan mushola ini digagas oleh Yayasan Sabar Dirin Husodo bersama Pengurus PMII Rayon Komunikasi dan Penyiaran Islam (PR-KPI). Dalam sambutanya pada musyawarah yayasan bersama warga desa, Ketua Yayasan Sabar Dirin Husodo, Bapak Sudirin, M. Pd menyampaikan bahwa mushola ini akan memiliki fasilitas yang tidak hanya untuk ibadah, tetapi juga untuk kegiatan sosial, kemahasiwaan, pelatihan keterampilan, serta kegiatan-kegiatan pendidikan agama lain nya.  "Mushola ini dibangun atas upaya yang dilakukan yayasan untuk membangun rumahnya Allah. Dibangun dilingkungan masyarakat dusun Cempaka desa Banjarrejo, mus...

Melawan Stagnansi : Bagaimana Pemikiran Kritis Membantu Mahasiswa Menghadapi Tantangan Global

 Di era globalisasi yang serba cepat, mahasiswa menghadapi berbagai tantangan yang kompleks dan dinamis. Stagnasi—ketidakmampuan untuk berkembang atau beradaptasi—bisa menjadi penghalang besar bagi mereka dalam meraih kesuksesan. Salah satu alat yang sangat berguna untuk melawan stagnasi adalah pemikiran kritis. Artikel ini akan membahas bagaimana pemikiran kritis dapat membantu mahasiswa menghadapi dan mengatasi tantangan global yang mereka hadapi.  Apa Itu Pemikiran Kritis? Pemikiran kritis adalah kemampuan untuk menganalisis dan mengevaluasi informasi secara objektif dan rasional, serta membuat keputusan yang didasarkan pada pertimbangan yang matang. Ini melibatkan kemampuan untuk melihat masalah dari berbagai sudut pandang, menilai argumen, dan membuat kesimpulan yang logis. Pemikiran Kritis sebagai Alat untuk Mengatasi Stagnasi 1. Adaptasi Terhadap Perubahan: Dunia global saat ini berubah dengan sangat cepat. Teknologi baru, perubahan ekonomi, dan dinamika sosial yang ter...
                               MALAM PUNCAK SIG PMII RAYON PBS Sebagai tim yang mengikuti langsung proses dokumentasi kegiatan Sekolah Islam Gender (SIG), kami di MediaMovement tidak hanya menyaksikan peristiwa demi peristiwa, tapi juga merasakan energi perubahan yang tumbuh dalam setiap sesi, hingga akhirnya meledak dalam panggung spektakuler bertajuk Gebyar Wajah Rayon 1 (GWR 1) . GWR 1 bukan sekadar malam puncak, ia adalah manifestasi dari gagasan dan kesadaran yang dibangun selama SIG. Pementasan seni tari, orasi-puitis, live music, hingga teater bertema patriarki bukanlah hiburan kosong. Setiap gerakan dan dialog adalah protes, kritik, sekaligus harapan—khususnya saat teater menyentuh isu “ sifat walid ”, simbol dominasi dalam struktur sosial yang seringkali tak disadari. Kami melihat bagaimana peserta SIG menjadikan panggung sebagai ruang aman untuk bersuara, untuk menggetarkan dindin...