Kondisi geografis indonesia yang merupakan negara kepulauan menghadirkan tantangan unik terhadap pembangunan berkelanjutan. Namun indonesia mempunyai peluang yang besar untuk turut serta mendorong kemajuan tersebut dalam bonus demografi 2040 mendatang, oleh karena itu , hal ini harus di jadikan sebagai stimulus pembangunan indonesia untuk mencapai tujuan negara yaitu dalam hal kesejahteraan umum dan mencerdskan kehidupan bangsa. Namun di sisi lain indonesia masih menunjukan kesenjangan yang lebar antara wilayah perkampungan dan wilayah perkotaan. Di indonesia sebagian besar wilayah di dominasi oleh perkampungan , dan faktannya lebih dai 20.000 desa di indonesia masih belum berkembang. Oleh karena itu dalam upaya memperkuat kualitas sumber daya manusia yang ada, perlu adanya peningkatan akses terhadap layanan pendidikan di wilayah perkampungan.
Seperti yang kita ketahui Bersama, Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting di Tengah Tengah perkembangam sosial kemasyarakatan. Dimana Pendidikan menjadi tolak ukur dalam menentukan model manusia yang di hasilkannya. Selain dari pada itu pendidika juga bisa menjadi ujung tombak dalam pemberantasan kemiskinan yang menjamur di Tengah Masyarakat. Dengan memberikan akses Pendidikan yang sama dan layak terhadap semua kalangan tentunnya dapat mengatasi kesenjangan ekonomi dan sosial yang ada. Dimana kesenjangan kesenjangan tersebut saat ini menjadi momok besar yang ada di Indonesia, yang kaya semakin kaya dan yang miskin akan tetap berkehidupan kurang layak. Untuk itu perlu dan penting hadirnya pendidikan yang sesuai di Tengah Tengah Masyarakat guna mengatasi hal hal tersebut.
Namun yang terjadi saat ini adalah adannya kesenjangan Pendidikan di Tengah Masyarakat. Dimana yang sangat Nampak adalah kesenjangan Pendidikan terjadi antara daerah perkotaan dan di daerah perkampungan. Baik dari segi kualitas sumber daya manusia ataupun insfrastruktur yang ada sangat telak terjadi ketimpangannya. Hal ini terjadi sebab berbagai factor yang mempengaruhi di dalamnya. Pendidikan di perkotaan cenderung lebih maju dan menghasilkan sdm yang lebih unggul ketimbang yang ada di perkampungan, hal ini bisa terjadi karena adanya faktor modernisasi yang berkembang sangat pesat di daerah perkotaan, sehingga arus ini sangat berpengaruh terhadap pola pikir dan mindset orang orang yang tinggal di daerah perkotaan. Berbanding terbalik dengan yang ada di perkampungan, mindest bahwa pendidikan itu penting sangat minim adanya, sehingga masyarakat perkampungan lebih cenderung berfikir bahwasannya cukup dengan bisa membaca dan menulis sudah bisa menjadi modal dan bekal dalam berkehidupan.
Banyak kita temui di area perkampungan anak anak yang seharusnya maasih dalam usia bersekolah namum sudah di tuntut untuk mencari uang guna kebutuhaannya pribadi ataupun untuk keluargannya. Mereka lebih cenderung berfikir bahwasannya mencari uang dan bekerja adalah segalanya dalam hidup, tanpa berfikir seberapa pentingnnya pendidikan bagi kelangsungan hidup yang lebih layak nantinnya. Selain dari pada itu kondisi ekonomi keluarga juga menjadi saah satu faktor utama rendahnya tingkat pendidikan yang ada di perkampungan. Tidak sedikit anak yang mempunyai kemauan untuk manjutkan pendidikan hingga jenjang yang lebih tinggi, namun karena faktor ekonomi yang sulit memaksa mereka untuk putus sekolah dan membanting setir untuk turut serta dalam membenahi kondisi ekonomi keluarganya. Dalam hal ini tak sedikit pula kurang adannya dorongan yang kuat dari orang tua, hal ini juga termasuk sebagai faktor dalam rendahnya minat anak untuk melanjutkan pendidikanya,banyak orang tua di perkampungan lebih mendorong anaknya ke area dunia bekerja, mereka cenderung berfikir pendidikan hanya mengahbiskan uang dan buat apa sekolah tinggi tinggi jikala nanti tidak menjamin memiliki pekerjaan yang lebih layak kedepannya. Hal ini lah yang menjadikan minimnnya tingkat partisipasi masyarakat dalam pembangunan di dunia pendidikan.
Selain faktor dari lingkungan dan keluarga ada faktor lain yang mempengaruhi hal tersebut, seperti minimnya insfrastruktur yang memadai, jika di lihat masih banyak bangunan dan fasilitas di sekolah yang ada di perkampungan ini sangatlah minim dan jauh dari kata layak, kurangnnya perhatian dari pemerintah di sana juga menjadi faktor kurangnya atau minimnya insfrastruktur yang ada. Tenaga pendidik juga tak kalah penting keitka kita berbicara mengenai kemajuan pendidikan, di perkampungan sendiri sangat sulit menemukan tenaga pendidik yang kompeten dan profesional dalam porsi mengajarnya. Juga, Kurangnya tenaga pendidik yang ada di perkampungan, menjadikan kualitas pendidikan yang ada di perkampungan itu sangat jauh tertinggal dengan kemajuan pendidikan di wilayah perkotaan.
Hal hal seperti diataslah yang cenderung menjadi alasan utama mengapa pendidikan di perkampungan masih sangat rendah dan tertinggal dari pada yang ada di perkotaan. Untuk itu kita sebagai agent of change, mari berbenah diri terlebih dahulu dan mari tanamkan dalam diri kita betapa pentingnya pendidikan bagi masa yang akan datang, dan mulai tanamnkan ke pekaan untuk turut bersama mewujudkan cita cita bangsa yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945. Hal itu terwujud bisa kita capai bersama ketika melakukan pembenahan di berbagai lini seperti, memberikan program pendidikan yang inklusif, pengguanaan dan pemanfaatan teknologi pendidikan, evaluasi dan peningkatan yang berkelanjutan dan peran aktif masyarakat dalam mendukung kemajuan pendidikan.
Pendidikan di kawasan perkampungan adalah investasi masa depan bangsa. Dengan memberikan akses yang sama, layak, dan berkualitas, dapat membantu anak anak di perkampungan dalam meraih cita cita dan impian mereka, mengatasi kemiskinan, dan bisa mejadi motor untuk memberdayakan masyarakat setempat tentunya. Penting bagi semua pihak bekerja sama dalam upaya mewujudkan pendidikan yang lebih baik dan layak untuk semua anak, baik yang berada di perkampungan ataupun yang berada di perkotaan sekalipun.
Kamis, 08 Agustus 2024
Penulis : Sahabat Achmad Mido Sholeh
Komentar
Posting Komentar