Langsung ke konten utama

Postingan

Terbaru

Melawan Stagnansi : Bagaimana Pemikiran Kritis Membantu Mahasiswa Menghadapi Tantangan Global

 Di era globalisasi yang serba cepat, mahasiswa menghadapi berbagai tantangan yang kompleks dan dinamis. Stagnasi—ketidakmampuan untuk berkembang atau beradaptasi—bisa menjadi penghalang besar bagi mereka dalam meraih kesuksesan. Salah satu alat yang sangat berguna untuk melawan stagnasi adalah pemikiran kritis. Artikel ini akan membahas bagaimana pemikiran kritis dapat membantu mahasiswa menghadapi dan mengatasi tantangan global yang mereka hadapi.  Apa Itu Pemikiran Kritis? Pemikiran kritis adalah kemampuan untuk menganalisis dan mengevaluasi informasi secara objektif dan rasional, serta membuat keputusan yang didasarkan pada pertimbangan yang matang. Ini melibatkan kemampuan untuk melihat masalah dari berbagai sudut pandang, menilai argumen, dan membuat kesimpulan yang logis. Pemikiran Kritis sebagai Alat untuk Mengatasi Stagnasi 1. Adaptasi Terhadap Perubahan: Dunia global saat ini berubah dengan sangat cepat. Teknologi baru, perubahan ekonomi, dan dinamika sosial yang terus berkem
Postingan terbaru

DPA(DEWAN PERTIMBANGAN AGUNG) ATAU DEWAN PENYELAMAT ALUMNI???

 Tulisan ini ditulis karena salah satu momentum diskusi antara penulis dan salah satu rekannya di salah satu kota yang ada di Lampung. Kala itu rekan penulis memantik diskusi dengan kalimat udah tau belum tentang polemik DPA bat? Seketika penulis menyahut wah, isu hangat ni. dari situlah diskusi kami hidup dan meliar tetapi tetap menggunakan alam pikir sehat ketika mengkaji sebuah isu tersebut walaupun tetap di bumbui sedikit tuduhan, Bukan tuduhan tapi diagnosa mungkin ala ala mahasiswa yang sedang berteori. Berikut sedikit sejarah tentang DPA Negara Kesatuan Republik Indonesia lahir setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia diproklamasikan di seluruh dunia pada tanggal 17 Agustus 1945  oleh Soekarno-Hatta. Dalam rapatnya tanggal 18 Agustus 1945, PPKI mengesahkan UUD 1945  yang menjadi dasar pembentukan Majelis Permusyawaratan Agung. Ketika membahas struktur ketatanegaraan  BPUPK, jarang sekali ditanyakan mengenai lembaga DPA, sehingga tidak diketahui pertimbangan pembentukan BPUPKi

RATAPAN PINGGIR PAGAR PENDIDIKAN

  Pendidikan adalah instrumen paling penting dalam terciptanya generasi penopang masa depan bangsa, negara dengan ribuan bahasa belasan ribu pulau dan ragam suku tidak mungkin bisa maju dan berdiri kalau bukan karena pendidikan. Namun hari ini realitanya polarisasi antara kaum terpelajar dan kaum pinggiran pendidikan adalah persoalan utama di negri ini. Bagaimana mungkin jika kita kilas balik manusia manusia super seperti Syahrir, Hatta, dan Tan bisa hadir kembali jika dari segi pendidikan negri ini mengalami degradasi yang sangat hebat bahkan untuk mencapai target minimal yang digembar-gemborkan rezim ini yaitu Indonesia emas 2045 sangatlah sulit untuk dibayangkan, bukanya sikap pesimis yang dihantarkan penulis namun realistis yang dikedepankan. Ada banyak penyebab buruknya kualitas pendidikan di Indonesia, termasuk terbatasnya akses terhadap pendidikan, jumlah guru yang sangat tidak memadai, dan distribusi yang tidak merata  di daerah-daerah terpencil. Memberikan akses  yang lebi

Pendidikan Dan Perkampungan

Kondisi geografis indonesia yang merupakan negara kepulauan menghadirkan tantangan unik terhadap pembangunan berkelanjutan. Namun indonesia mempunyai peluang yang besar untuk turut serta mendorong kemajuan tersebut dalam bonus demografi 2040 mendatang, oleh karena itu , hal ini harus di jadikan sebagai stimulus pembangunan indonesia untuk mencapai tujuan negara yaitu dalam hal kesejahteraan umum dan mencerdskan kehidupan bangsa. Namun di sisi lain indonesia masih menunjukan kesenjangan yang lebar antara wilayah perkampungan dan wilayah perkotaan. Di indonesia sebagian besar wilayah di dominasi oleh perkampungan , dan faktannya lebih dai 20.000 desa di indonesia masih belum berkembang. Oleh karena itu dalam upaya memperkuat kualitas sumber daya manusia yang ada, perlu adanya peningkatan akses terhadap layanan pendidikan di wilayah perkampungan. Seperti yang kita ketahui Bersama, Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting di Tengah Tengah perkembangam sosial kemasyarakatan. Dimana P

PMII DAN PERKEMBANGAN DIGITALISASI

PMII DAN PERKEMBANGAN DIGITALISASI Pada tahun ini 2024 PMII genap berusia 64 tahun, dan selama perjalanan 64 tahun ini PMII telah melewati berbagai fase dalam perkembangannya, baik dinamika yang timbul di luar atau di dalamnya hingga persoalan bagaimana mewujudkan tujuan atau orientasi organisasi ini berdiri. Pada saat ini PMII berdiri di era digitalisasi teknologi dan pengetahuan yang sedang berkembang dengan pesat. Sehingga berbagai sektor dan lini sekarang sangat mudah untuk di akses. Dengan adanya perkembangan digitalisasi tentunya sangat mempermudah orang di segala lini dalam menjalankan aktifitasnya, dengan demikian efektivitas dan keeefisiensian kinerja semakin bertambah, hal ini bedampak pada segala aspek kehidupan masyarakat termasuk mahasiswa yang sudah mulai terbuai akan kenyamanan dan kemudahan, sehingga sifat yang ditimbulkannya di dominasi dengan rasa bermalas malasan dalam segala aspek kehidupannya. mahsiswa sekarang cenderung lebih memilih sesuatu yang serba instan, seh

PMII SEBAGAI PENYEIMBANG KEKUASAAN

  Implementasi Nilai, Prinsip, dan Ajaran Organisasi  Internasionalisasi atau globalizing PMII adalah wujud implementasi dari prinsip, nilai, dan ajaran organisasi itu sendiri. Paham dan ajaran Ahlusunnah wal Jamaah atau Aswaja tidak cukup hanya dimaknai sebagai pedoman dalam ritus sakral semata. Lebih dari itu, Aswaja harus dijadikan sebagai metode berpikir keagamaan yang lebih terbuka, adaptif, toleran, mencakup semua aspek kehidupan manusia, dan tidak terbatas sekat ruang dan waktu. Lainnya, Nilai Dasar Pergerakan atau NDP PMII sebagai kalimatun sawa (tali pengikat) mengajarkan bahwa penting untuk menjaga hubungan baik antarsesama manusia atau hablum minannas. Sudah seharusnya bahwa kita sadar akan kelebihan kekurangan sebagai manusia sehingga harus saling menghormati, tolong-menolong, dan bekerja sama untuk mewujudkan tatanan kehidupan bersama. Paham tersebut menekankan bahwa tidak ada lagi superioritas, dominasi, dan subversi antarmanusia di dunia, yang ada hanya persamaan dan kea

Sang Alkemis, Sebuah Perjalanan Yang Menyadarkan.

Sebuah buku yang menceritakan perjalanan seorang pengembala untuk menemui harta karunnya. Berawal dari sebuah mimpi yang menuntun ia untuk pergi ke piramid-piramid, bertemu dengan seorang raja tua, menjadi pedagang kristal yang sukses, bertemu dengan orang Inggris yang menemani ia berjalan jauh menembus panjangnya padang pasir. Dan pada akhirnya, bertemu lah ia dengan Sang Alkemis.  Sang Alkemis inilah yang menuntun ia untuk bisa menemui takdirnya, yaitu impian atau harta Karun itu.  Impian yang harus dicapai dengan segala peristiwa-peristiwa menakjubkan. Peristiwa yang  membawa ia untuk dapat mengerti bahasa jiwa dunia. Sehingga, tidak hanya impian atau harta karun yang ia dapatkan. Akan tetapi, ia menjadi Sang Alkemis itu. "Sebelum mimpi terwujud, Jiwa Dunia menguji segala sesuatu yang telah kita pelajari sepanjang jalan. Bukan karena dia jahat, melainkan agar selain mewujudkan impian-impian kita, kita juga menguasai pelajaran-pelajaran yang kita peroleh dalam proses